Kamu pasti sudah pernah dengar kasus di mana FBI meminta Apple untuk membuka iPhone yang terkunci. IPhone 5C yang FBI pegang ini bukan sembarang iPhone, karena ini adalah milik sang pelaku teroris.
Seperti kebanyakan iPhone lain, tentu saja yang pengguna iPhone memberikan passcode agar iPhone terkunci dan data yang di dalamnya tetap aman dari akses orang lain. Apakah menurutmu Apple akan membantu FBI membuka dengan cara menjebol sistem keamanan iPhone?
Baca Juga:
- Apple Akan Akuisisi Netflix, Tesla, dan Walt Disney?
- Ada AirPods Gratis Dalam Paket Penjualan iPhone 8?
- Inilah Negara Dengan Harga Jual iPhone Paling Mahal. Indonesia?
Ternyata tidak. Apple tidak mau membantu FBI dengan alasan Apple tetap bertekat untuk melindungi data pengguna meskipun pengguna tersebut adalah seorang kriminal sekalipun. Bahkan keputusan Apple ini mendapatkan dukungan dari beberapa perusahaan IT lain seperti Google dan Facebook.
Jadi, FBI harus membuka dan menjebol kunci keamanan iPhone tersebut tanpa bantuan Apple. FBI menggunakan jasa pihak ketiga untuk membuka iPhone tersebut. Kamu tahu berapa uang yang harus dihabiskan FBI?
Dilansir dari CNBC, Dianne Feinstein dari Demokrat mengatakan bahwa FBI mengeluarkan biaya $900.000 (Rp 12 milyar) untuk membuka iPhone 5c tersebut yang terkunci dengan passcode.
Biaya yang dihabiskan untuk membuka iPhone 5c pelaku penembakan di San Bernardimo pernah menjadi sorotan. Direktur FBI James Comey mengatakan bahwa biaya yang dihabiskan hampir sama dengan gajinya selama tujuh tahun.
FBI masih belum mengungkap perusahaan pihak ketiga yang diminta FBI untuk menjebol kunci iPhone tersebut karena termasuk informasi rahasia. Namun beredar bocoran FBI meminta perusahaan asal Israel, Cellebrite, untuk melakukannya.
Bagaimana menurutmu? Mencengangkan kan?
via CNBC