KRACK akhir-akhir ini menjadi trending di kalangan para pengguna perangkat mobile dan desktop. Keberadaannya membuat heboh seperti ketika kasus malware jahat bernama Ransomware Wannacry. Lalu apakah KRACK sejahat itu?
Serangan KRACK memanfaatkan celah keamanan WPA2 untuk access point nirkabel pada perangkat yang tersambung ke jaringan menggunakan Wi-Fi sebagai media. Mudahnya, KRACK adalah celah keamanan baru yang bekerja dengan cara menyerang standar keamanan WPA2.
Baca Juga:
- Apakah OS X atau macOS Lebih Aman dan Tidak Bisa Terkena Virus?
- Apple Rilis Patch Untuk Atasi KRACK di iOS dan macOS Beta
- Inilah KRACK, Celah Keamanan WPA2 yang Berbahaya
Seorang peneliti keamanan Mathy Vanhoef mengungkap kelemahan terbesar dari protokol Wi-Fi Protected Access 2 (WPA2). Sekedar informasi, protokol WPA2 berfungsi melindungi jaringan LAN nirkabel dari orang tak bertanggung jawab.
Exploit yang telah dbuktikan lewat proof-of-concept tersebut diberi nama Key Reinstallation Attack alias KRACK. Dengan memanfaatkan KRACK, hacker bisa menyadap trafik data meskipun dilindungi oleh password dan enkripsi WPA2.
Bagaimana cara mengatasi KRACK ini? Satu-satunya cara adalah dengan update sistem operasi perangkat yang kamu gunakan yang sudah terinstal patch KRACK. Untuk yang satu ini, mau tidak mau kamu harus mengunggu.
Misalnya saja Microsoft sudah memberikan update keamanan yang sudah membawa patch keamanan yang menambal celah KRACK di Windows. Update iOS dan macOS beta terbaru juga sudah membawa patch KRACK dan kamu tinggal menunggu rilis resminya saja.
Lalu bagaimana cara mencegah KRACK agar kamu tidak jadi korban? Salah satu cara terbaik untuk mencegah serangan yang memanfaatkan KRACK ini adalah dengan lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan Wi-Fi. Sebisa mungkin, hindari Wi-Fi publik dan terbuka.
Tanpa celah keamanan KRACK sekalipun, Wi-Fi publik dan terbuka alias tanpa password juga membawa celah keamanan tersendiri karena transfer data tidak dienkripsi sehingga bisa bebas disadap.
via krackattacks