Siapa yang ingin beli laptop dengan harga yang lebih murah namun punya kualitas bagus? Tak pernah ada satupun yang menyarankan membeli MacBook karena harganya terbilang mahal dengan spesifikasi yang terbilang rendah untuk harganya yang tinggi.
Lebih banyak orang yang menyarankan untuk beli laptop Windows dari beragam vencor. Selain punya banyak pilihan, calon pembeli juga bisa mendapatkan laptop dengan harga yang lebih murah dan spesifikasi yang setara. Bagaimana dengan sekarang?
Apple resmi merilis Mac dengan chip Apple silicon berbasis ARM menggantikan prosesor Intel. Beragam review Mac dengan chip Apple silicon mulai bertebaran. Semuanya memberikan penilaian yang positif.
Ya, ada banyak sekali review yang bertebaran di dunia maya. Salah satunya adalah video yang cukup mewakili adalah video review dari Max Tech.
Dia mereview banyak laptop Windows premium yang dianggap adalah yang terbaik di pasaran saat ini. Karena laptop Windows ini dibanderol dengan harga mahal, tentu saja harapannya adalah punya performa yang sangat bagus meski tak sebagus performa komputer desktop.
Ternyata, performa MacBook dengan chip M1 jauh lebih baik dalam banyak hal. Mulai dari performa, kualitas hardware dan software, fisik laptopnya, hingga efisiensi baterai yang sulit diimbangi para pesaingnya.
Menariknya, untuk pertama kalinya MacBook bisa menawarkan sesuatu yang lebih baik dari para kompetitornya dengan banderol harga yang lebih murah. Biasanya, MacBook Air dikenal sebagai MacBook paling murah dengan spesifikasi dan performa paling jelek.
Secara umum, MacBook Air, MacBook Pro 13 inch dan Mac mini dengan chip M1 punya performa yang tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya MacBook Air tidak dilengkapi dengan kipas sehingga harus memperlambat performa untuk mengurangi produksi panas ketika sudah sangat panas. MacBook Air juga hadir dengan spesifikasi paling rendah GPU dengan 7-core, berbeda dengan MacBook Pro dan Mac mini yang punya 8-core.
Menarik untuk dinantikan seperti apa perkembangan laptop MacBook di masa depan ketika Apple merilis chip M2, M3, dan seterusnya. Jika performanya terus meningkat dan Apple tetap tidak mengubah harga jualnya, tentu saja MacBook akan semakin worth it untuk dibeli.
Apalagi di masa depan sudah pasti semakin banyak aplikasi dan software yang dioptimalkan untuk Apple silicon. Performa menjalankan aplikasi besar dan berat juga pasti akan semakin meningkat.