Apple mengumumkan bahwa mereka akan segera memulai transisi dari prosesor Intel ke Apple silicon berbasis ARM di Mac di acara WWDC20 yang lalu. Dengan demikian, Mac di masa depan tidak akan lagi menggunakan prosesor Intel.
Rumor mengenai Apple yang akan merancang prosesor berbasis ARM untuk Mac sebenarnya sudah ada beberapa tahun sebelumnya. Saking banyaknya rumor yang beredar, bisa dibilang pengumuman resmi Apple di WWDC20 kemarin tak begitu mengejutkan.
Yang sebenarnya membuat penasaran adalah dukungan perangkat lunak di Apple silicon nantinya. Apakah pilihan software dan aplikasi Mac yang tersedia akan terbatas? Selain itu, bagaimana performanya? Apakah bisa chip berbasis ARM sebagaimana layaknya chip smartphone bisa diimplementasikan di komputer?
Sempat Diragukan
Ketika pertama kali muncul rumor mengenai prosesor berbasis ARM untuk Mac, banyak orang yang ragu. Bagaimana tidak, saat itu memang performa chip di smartphone dan tablet masih belum sehebat sekarang.
Orang-orang saat itu membayangkan sebuah chip iPad yang saat itu memang masih belum seberapa kencangnya jika dibandingkan dengan chip iPad sekarang akan dipasang di Mac.
Performanya pasti tidak akan secepat prosesor Intel. Belum lagi untuk urusan kompabilitas software, Apple harus merancang teknologi emulasi agar bisa berjalan di prosesor berbasis ARM.
Bagaimana mungkin prosesor berbasis ARM yang lambat bisa menjalankan software x86 dengan cepat dengan emulasi? Sungguh hal yang sulit dibayangkan pada saat itu.
Tahun 2017 akhirnya tiba. Ini adalah tahun di mana Windows for ARM pertama kali hadir di pasaran. Setahun sebelumnya yakni di tahun 2016 Microsoft resmi memperkenalkan Windows for ARM dan baru diuji coba ke beberapa kalangan terbatas.
Bagaimana performa Windows for ARM? Bisa dibilang, agak mengecewakan. Apalagi untuk urusan performa ketika menjalankan software berat berbasis x86 dengan emulasi, performanya sangat mengecewakan.
Hal ini sebenarnya sangat wajar mengingat produk-produk awal dari Windows for ARM kala itu memang ditujukan untuk kalangan menengah. Komputer Windows for ARM ini ditujukan untuk segmen pasar yang sama dengan Intel Core m3, m5 dan m7.
Bahkan hingga tahun 2020 ini saja, Windows for ARM masih belum bisa dikatakan bagus. Bagaimana mungkin Apple bisa membuat chip berbasis ARM untuk Mac yang punya performa lebih baik prosesor Intel? Sebuah pemikiran yang sangat wajar pada saat itu.
WWDC20: Apple Silicon Dianggap Cuma Omong Kosong
Setelah beberapa tahun menjadi rumor, kini Apple resmi mengumumkan transisi dari prosesor Intel ke Apple silicon berbasis ARM di Mac. Akankah mimpi buruk para pengguna dan pengamat IT ini akan terjadi?
Uniknya, di WWDC20 kali ini Apple memberikan penjelasan bahwa Apple silicon akan punya performa lebih baik dari Mac dengan prosesor Intel dan menggunakan lebih sedikit energi.
Beragam fitur menarik yang dipresentasikan oleh Apple dianggap oleh banyak orang sebagai omong kosong. Ya tidak heran sih, karena memang produk finalnya belum ada yang dirilis ke pasaran.
Apple resmi merilis produk yang bernama Developer Transition Kit (DTK). Produk ini adalah Mac mini dengan chip Apple A12Z, chip yang sama dengan yang ada di iPad Pro terbaru saat itu.
Ternyata DTK ini punya performa yang lumayan untuk sebuah produk uji coba. Setidaknya produk ini lebih baik ketimbang apa yang dibayangkan oleh banyak orang selama ini.
Meskipun begitu, DTK ini tak bisa dijadikan penilaian utama karena produk ini hanyalah produk uji coba. Masih menggunakan chip Apple A12Z lawas seperti iPad Pro, masih menggunakan macOS Big Sur Beta, dan belum banyak software yang dioptimasi untuk Apple silicon.
Apple Silicon Mengejutkan Dunia
November 2020, akhirnya Apple resmi memperkenalkan Mac pertama dengan Apple silicon berbasis ARM. Chip generasi pertama tersebut diberi nama Apple M1. Ada MacBook Air, Mac mini dan MacBook Pro yang akan kebagian chip Apple M1 ini.
Dalam presentasinya, Apple mengatakan bahwa Apple M1 bisa 2 kali lebih cepat dari kebanyakan prosesor komputer desktop dengan hanya menggunakan 10 watt daya listrik saja.
Bahkan untuk mencapai puncak performa, Apple M1 menggunakan 25% daya listrik lebih rendah dari kebanyakan PC. Ini memang grafik yang tidak terlalu jelas, namun menarik untuk dinanti seperti apa implementasinya.
Ketika Mac dengan M1 ini dirilis, hasilnya begitu mengejutkan. Skor benchmark single-corenya langsung mengalahkan semua Mac dengan prosesor Intel, termasuk mengalahkan iMac Pro dan Mac Pro dengan Intel Xeon serta iMac dengan Intel Core i9.
Efisiensi dari Apple M1 ini luar biasa. Punya performa lebih cepat dari prosesor Intel, namun di saat yang bersamaan juga jauh lebih hemat energi. Bahkan Apple sampai percaya diri merilis MacBook Air tanpa kipas atau fan.
Model Terbaru Kini Ditunggu Kehadirannya
Sempat diragukan, kini Apple M1 banyak menuai pujian. Lebih mengejutkan lagi adalah fakta di mana Apple M1 ini hanyalah generasi pertama saja. Jika mengikuti tradisi, Apple akan merilis chip baru setiap tahunnya.
Seperti misalnya untuk chip iPhone, Apple di tahun 2018 merilis Apple A12, di tahun 2019 merilis Apple A13, dan di tahun 2020 ini merilis Apple A14. Untuk Mac, di tahun 2020 Apple merilis chip Apple M1. Seperti apa ya kira-kira chip Apple M2, Apple M3, dan seterusnya?
Perkembangan chip Apple juga sangat mencengangkan. Bisa kamu lihat grafik di atas. Peningkatan performa Apple A-Series begitu pesat. Tak heran jika Apple semakin percaya diri merancang Apple silicon untuk Mac ketimbang terus bertahan menggunakan prosesor Intel.
Beragam rumor juga sudah muncul. Misalnya saja di tahun 2022 nanti kemungkinan besar adalah Apple M3 Apple akan menggunakan fabrikasi 4nm di chip terbaru iPhone, iPad dan Mac. Bahkan ada yang mengatakan akan sudah merilis chip dengan fabrikasi 3nm.
Semakin kecil fabrikasi sebuah chip, maka secara teori performanya akan meningkat dan konsumsi daya listriknya juga akan lebih rendah. Berarti di masa depan, performa Apple silicon untuk Mac akan semakin tinggi.
Bagaimana menurutmu?