Meskipun Apple pada awalnya memosisikan Apple Watch sebagai aksesori fashion, namun nampaknya setelah dirilis, fitur fitness dan kapabilitas pelacakan kesehatan Apple Watch, malah menjadi elemen paling populer dari jam tangan produksi Apple ini, dengan semakin banyaknya berita-berita mengenai orang yang terselamatkan dari gangguan kesehatan (utamanya serangan jantung), berkat Apple Watch.
Oktober lalu misalnya, seorang pengguna Apple Watch bernama James Green menerima notifikasi bahwa denyut jantungnya abnormal. Setelah pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, dokter menemukan pulmonary embolism, sebuah kondisi yang bisa menjadi fatal jika James tidak mencari pertolongan secepatnya.
Baru-baru ini, situs berita Macrumors mengisahkan seorang pria berusia 76 tahun bernama Gaston D’Aquino yang menyatakan bahwa dia mungkin sudah mati jika Apple Watch tidak memperingatkannya bahwa dia mengalami peningkatan denyut jantung. D’Aquino saat itu sedang berada di tengah pelayanan gereja bulan lalu saat Apple Watch memperingatkannya bahwa denyut jantungnya tidak normal. Meskipun merasa baik-baik saja, D’Aquino memutuskan untuk pergi ke dokter demi tindakan pencegahan.
Terungkap kemudian bahwa keputusan tersebut menyelamatkan hidupnya. Setelah serangkaian pengujian, dokter mendapati bahwa dua dari tiga arteri koroner utama milik D’Aquino ternyata terblokir dengan 90% bagian ketiga yang juga terblokir. D’Aquino kemudian melakukan prosedur pembedahan yang disebut angioplasty, lalu sembuh beberapa minggu kemudian. Setelah sembuh total, D’Aquino mengirimkan surat kepada Tim Cook untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.
D’Aquino mengungkap kepada harian Post bahwa dia ingin membagikan ceritanya kepada banyak orang sehingga mereka juga dapat mengambil tindakan medis yang akan menyelamatkan nyawanya dengan memanfaatkan Apple Watch ini.
Bagaimana pendapat kamu? Apakah Apple Watch juga memberikan manfaat bagi kesehatan kamu?
Sumber: BGR