Selama beberapa minggu ini, developer iOS membagikan sebuah cerita di Twitter mengenai app milik mereka yang ditolak oleh tim App Review Apple karena emoji digunakan di ‘situasi berbasis non-keyboard’. Jadi jika sebuah aplikasi menampilkan emoji di user interface, yang tidak diketikkan oleh pengguna dengan keyboard, maka Apple menyatakan bahwa ini melanggar trademark dan Emoji imagery guideline dari Apple.
Situasi serupa dialami banyak developer lain sehingga orang-orang mulai membahas hal ini. Emojipedia minggu ini memberitakan topik tersebut dan berupaya untuk ‘membenarkan’ aturan baru tersebut dengan berbagai contoh aplikasi yang menggunakan emoji dalam UI-nya dan ditolak oleh Apple. Dalam aplikasi iOS “Reaction Match”, layar error Game Center menunjukkan emoji wajah menangis dan emoji alien yang menjadi masalah bagi developernya, yaitu Eddie Lee. Sang developer kemudian menghapus semua emoji tersebut dan reviewer di App Store langsung menerima pengajuan aplikasinya.
Aplikasi GitHawk di Github juga menghadapi masalah yang sama. Apple menolak aplikasi tersebut karena ‘menggunakan emoji sebagai media’ di berbagai bagian aplikasi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh developer dan engineer Ryan Nystrom menjelaskan bahwa contoh ini menggambarkan bahwa “input non teks” emoji ditandai bendera (diperingatkan oleh Apple), namun setelah dia menghapus emoji tersebut dan menggunakannya sebagai konten serta seiring input teks, aplikasi tersebut kemudian disetujui.
Aplikasi saya disetujui, tapi tidak boleh menggunakan emoji sebagai “media” (layar Inbox Zero), tapi tidak apa-apa jika sebagai “konten”. – Ryan Nystrom (@_ryannystrom)
Seperti juga panduan App Store lainnya, terdapat inkonsistensi dalam proses Apple ini dan peraturan yang benar masih tetap tidak jelas. Misalnya, beberapa aplikasi tenar malah menggunakan emoji baru sebagai teks – misalnya Snapchat. Aplikasi ini kelihatannya tidak bermasalah meskipun sudah diterbitkan sebagai update.
Emojipedia sendiri menyebut ini nampaknya lebih besar berdampak bagi para developer kecil.
Developer kecil nampaknya adalah yang terpukul paling keras oleh kebijakan emoji yang dirancang Apple secara profesional, yang mana merupakan cara paling mudah untuk menyediakan gambar di aplikasi yang cocok dengan sistem. Mereka tidak perlu membuat ikon sendiri untuk mengisi gap, membuat set emoji baru, atau membuat UI kosong.
Developer besar memiliki anggaran untuk membuat emoji atau ikon sendiri. namun aplikasi populer besar malah melanggar kebijakan baru Apple ini
Apple sendiri belum memberikan tanggapan resmi terhadap kasus ini. Bagaimana pendapat kamu tentang inkonsistensi penerapan peraturan dari Apple yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas ini?
Sumber: Macrumors