Masih belum hilang dalam ingatan kita semua ketika Apple menolak mentah-mentah permintaan FBI untuk membantu membobol iPhone 5C milik seorang pelaku penembakan di California.
Tentu saja Apple yang dianggap tidak kooperatif tersebut membuat geram FBI. Apple waktu beralasan bahwa tindakan tersebut tidak dibenarkan karena Apple sudah bertekat untuk melindungi privasi pengguna, siapapun dia.
Langkah Apple ini sontak mendapat dukungan berbagai perusahaan lain semisal Alphabet (Google) dan juga Microsoft. Apple juga kabarnya membuat iOS terbaru menjadi lebih aman dari pembobolan.
Mekanisme keamanan Apple yang baru dianggap semakin menyulitkan kerja biro penyelidik. Pasalnya Apple kini semakin membatasi ruang gerak untuk operasi brute force. Jumlah password yang bisa coba dimasukkan kini menurun dari 45 per detik jadi cuma satu password untuk setiap 18 detik.
Mekanisme baru benar-benar bikin geram biro penyelidik karena suatu pekerjaan yang sebelumnya bisa diselesaikan dalam waktu sekitar dua hari, kini bisa memakan waktu menjadi dua bulan.
Stephen Flatley, seorang Penyelidik Forensik FBI menyebut bahwa mekanisme semacam ini lebih ditujukan ke upaya menghalang-halangi kerja penegak hukum ketimbang meningkatkan keamanan privasi pengguna.
Tak ketinggalan pula, dalam konferensi tersebut Stephen Flatley menyebut Apple dengan jerk alias berengsek. Dia juga memberikan pujian kepada Cellebrite karena mau membantu FBI. Sekedar informasi, Cellebrite ada perusahaan yang menciptakan teknologi peretasan untuk keperluan penegak hukum di seluruh dunia.
Bagaimana menurutmu mengenai makian ini?
via MacRumors