Saat menjelajah forum jual beli, toko online, maupun toko di media sosial, tidak jarang kita menemui penjual yang menjual smartphone flagship namun diikuti label supercopy, kingcopy, dan semacamnya. Smartphone macam ini dijual dengan harga sangat murah. Siapa yang tidak tergiur dapet logo Apple namun hanya membayar 1/10 nya? Namun apakah smartphone ini layak dibeli? Tidak! Berikut 5 alasan kenapa sebaiknya menjauhi produk semacam ini.
1. Jelas-Jelas Barang Palsu
Smartphone jenis ini dibuat dengan meniru desain dari produk flagship populer seperti iPhone dan Samsung Galaxy S. Secara desain terkadang memang sangat mirip, tapi dari segi software dan hardware kalah jauh dibanding aslinya (kita bahas di poin berikutnya). Harga yang murah memang sangat memikat, namun apa gunanya kalau kualitas yang kita dapat sangat buruk. Malah terkadang lebih buruk dari Smartphone Android lain dengan harga setara.
2. Manajemen Software yang Buruk
Jika kamu membeli smartphone replika flagship Android, penurunan kualitas software kadang baru terasa setelah beberapa minggu menggunakannya atau setelah menginstal aplikasi berat. Karena mudah saja merubah UI standar Android dengan UI flagship Android lain tanpa mengganggu performa. Namun jika kamu membeli replika iPhone, kamu akan merasakan penurunan kualitas sejak kamu memakainya. Karena pada dasarnya replika iPhone pasti menggunakan OS Android yang di make up seperti iOS. Tidak ada AppStore, tidak ada iTunes, lag dimana-mana, dijamin kamu pasti menyesal.
3. Spesifikasi Apa Adanya
Tidak jelas spesifikasi apa yang dipasang dalam smartphone replika ini karena kebanyakan penjual tidak mau menunjukkan kekurangan produknya. Prosesor low end, RAM 1 GB (Neraka buat Android), kamera abal-abal, baterai super boros, tapi hanya karena mengusung desain mirip flagship kamu harus membayar lebih. Padahal dengan harga yang sama kamu bisa mendapatkan smartphone dengan spesifikasi dan pengalaman yang lebih baik dari brand yang terpercaya (Misalnya produk si #mendingX).
4. Tidak ada Garansi
Kamu tidak akan mendapatkan garansi dari produk palsu, siapapun distributornya. Jika mengalami masalah, pilihannya ada 3: Bawa ke service hp terdekat (di mall/pinggir jalan), perbaiki sendiri, atau buang saja. Kalaupun dijual lagi juga paling hanya laku 100 ribuan, atau malah tidak laku sama sekali. Dan perlu diingat, produk replika ini sangat rentan rusak.
5. Potensi Malware Sangat Tinggi
Beberapa tahun yang lalu pernah ada kasus mengenai malware di smartphone copy-copy ini. Di Amazon pernah dijual smartphone supercopy dengan harga murah meriah. Banyak orang yang tergoda untuk membelinya. Namun apa yang terjadi? Data-data pengguna dicuri oleh malware yang terinstal didalamnya. Hal ini sangat berbahaya, apalagi jika kamu menyimpan informasi kartu kredit di smartphonemu.
Kesimpulan
Hindari membeli smartphone replika ini. Entah penjual mau memakai nama supercopy, kingcopy, hypercopy, atau semacamnya, smartphone ini tak lebih dari barang tiruan. Palsu, Fake, Nise, Väärennös, Falsificação, dan entah apa lagi Google Translate menyebutnya. Uang yang dikeluarkan tidak setara dengan performa yang didapat.
Baca Juga: 7 Cara Cek Perbedaan iPhone Palsu dan iPhone Asli
Untuk pembeli yang tergoda, simpan dulu gengsinya, mending nabung, atau membeli smartphone sesuai budget yang ada. Jangan sampai kamu menyesalinya seketika setelah menyalakan hp.