Pandemi virus Corona atau Covid-19 belum berakhir. Bahkan di Indonesia sendiri, saat ini peningkatan kasus baru semakin meningkat jumlahnya. Berbagai mekanisme untuk mengecek kesehatan menjadi sangat penting.
Apple Watch sendiri punya fitur yang membuat pengguna bisa mengecek kadar oksigen dalam darah. Fitur tersebut sangat berarti di tengah pandemi yang semakin parah seperti ini.
Pandemi Covid-19 juga secara tidak langsung telah membuat peneliti mengeksplorasi fitur kesehatan di produk teknologi smartwatch buatan Apple tersebut.
Sebuah makalah yang terbit di jurnal JAMA Network Open mengklaim bahwa perangkat wearable seperti Apple Watch bisa digunakan untuk mendeteksi efek jangka panjang Covid-19.
Penemuan fungsi baru di Apple Watch ini berasal dari studi yang dinamakan dengan Digital Engagement and Tracking for Early Control and Treatment (DETECT).
Studi tersebut berlangsung sejak 25 Maret 2020 hingga 24 Januari 2021 dan melibatkan lebih dari 37.000 pengguna Fitbit, Apple Watch, dan perangkat wearable lainnya.
Para peneliti DETECT akhirnya menemukan beberapa efek kesehatan jangka panjang dari Covid 19. Mereka menyebutnya ‘long COVID’. Mereka mulai meneliti perangkat wearable apakah bisa mendeteksi perubahan kesehatan jangka panjang.
Studi DETECT menyebutkan orang yang terinfeksi Covid 19 akan mengalami penurunan detak jantung selama 9 hari. Setelah itu, akan naik lagi dan tetap tinggi selama berbulan-bulan, meski mereka telah sembuh dari infeksi Covid.
Butuh 79 hari agar detak jantung kembali normal. Bahkan, hampir 14% penderita Covid 19 detak jantungya baru kembali normal setelah 133 hari.
Apple Watch dilengkapi dengan berbagai fitur kesehatan, seperti pendeteksi detak jantung, elektrokardiogram, pendeteksi kadar oksigen dalam darah, dan masih banyak lagi.
Tak heran jika Apple Watch bisa digunakan untuk berbagai kemungkinan lain yang bisa mengecek hingga meningkatkan kesehatan pengguna.
via iMore