Mempunyai MacBook tidak selamanya membawa kesenangan. Buktinya, ada beberapa yang tidak saya sukai dengan Macbook setelah sekitar tiga bulan menggunakannya. Ada sukanya, namun tetap ada dukanya. Apapun itu, yang penting disikapi dengan bijak. Nah, ini dia beberapa poin tentang apa saja yang tidak saya sukai di MacBook.
Listrik Kadang Nyasar
Sejauh saya menggunakan MacBook Pro Retina ini, saya cukup sering mendapatkan “kejutan”. Ya, hal itu hanya saya alami ketika saya menggunakan MacBook saat sedang diisi dayanya alias sedang dicharge. Meskipun tidak terlalu sering, namun listrik yang saya rasakan cukup “nikmat terasa”. Saya sudah merasa tangan saya cukup kering dan MacBook juga cukup kering namun tetap saja listrik kadang nyasar.
Oleh karena itu, saya selalu meninggalkan MacBook saat sedang terisi. Lumayan buat mengistirahatkan tubuh dan mengistirahatkan MacBook dan baterai MacBook. Saya juga terkadang melakukan backup Time Machine selagi diisi. Proses pengisian juga cukup cepat, sekitar 60-90 menit dari 20% ke 90% meskipun dalam keadaan dinyalakan.
Harga Mahal
MacBook memang didesain sebagai produk mahal. Apalagi seri MacBook Pro Retina Display. Jangan heran jika sedikit orang yang mau membelinya. Namun di situlah bagian paling menimbulkan keingintahuan banyak orang. Contoh saja, jika Ferrari dijual murah maka mana ada kepuasan pembelinya? Mungkin begitulah dengan MacBook.
Namun bukan berarti asal dijual mahal. MacBook juga terbukti memiliki kualitas yang sangat mumpuni. Apple mendesain sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kepuasan pelanggan yang sangat tinggi. Driver yang selalu bekerja dengan baik, perangkat lunak berkualitas, bahan material berkualitas tinggi, dan tentu saja performa yang menjanjikan. Memang banyak komputer yang lebih tinggi spesifikasinya dari MacBook namun cuma MacBook yang punya kepuasan pelanggan paling tinggi.
Aksesoris Juga Mahal
MacBook mahal? Eits ini belum berakhir bro -_-. Harga aksesoris MacBook juga sangat mahal. Bayangkan saja, charger khusus MacBook harganya bisa jutaan. BENERAN! JUTAAN!. Sebuah Magic Trackpad, Magic Mouse, dan Magic Keyboard masing-masing harganya lebih dari 1 jutaan. Untuk yang satu ini lebih baik buka situs Apple Accessories saja atau buka online shop lokal Indonesia untuk mengetahui harganya.
Service Center
Punya MacBook juga harus siap menanggung konsekuensi lainnya. Service centernya itu lho. Berhubung di Indonesia tidak memiliki toko fisik Apple Store, Apple bekerja sama dengan para penjual ritel secara resmi atau yang kemudian disebut dengan Apple Authorized Reseller. Jadi jika kamu mau memperbaiki MacBook atau perangkat Apple lainnya harus melalui toko ritel resminya atau reseller resminya. Di Indonesia untungnya sudah ada reseller resmi Apple. Contohnya iBox dan Story-I.
Bikin Kecanduan
Ini dia efek terburuk jika kamu adalah pengguna produk Apple. Banyak orang yang tidak terselamatkan. Produk Apple dan segala yang berbau eksklusif akan membuatmu kecanduan. Jika cuma kecanduan masih bisa disembuhkan, namun jika sudah akut maka kamu akan berevolusi menjadi seorang Fanboy.
Tapi tenang saja kok. Menjadi Fanboy tidak selalu identik dengan hal-hal konsumtif. Kamu bisa menyalurkan sisi fanboy milikmu ke kegiatan produktif dan bermanfaat lainnya seperti programmer iOS, reviewer produk Apple, atau menjadi penulis seperti saya ini hehehe… Seru kan?