Apple Music dan Spotify Akhirnya Dijadikan Patokan Billboard Chart

Spotify Premium Harga Pelajar Resmi Dirilis di Indonesia

Saya mungkin tidak sempat merasakan era di mana tangga lagu musik diperhitungkan melalui radio dan penjualan kaset, tapi sepertinya memang itu mudah dilakukan pada era sebelum milenium. Pada masa digital, tentu saja radio yang tidak lagi populer dan tidak adanya kaset fisik yang dijual menyulitkan untuk menyusun ‘tangga lagu terbaik’ – Maka sistem industri musik pun berevolusi. Billboard, lembaga tepercaya dalam industri musik, kini mulai memperhitungkan sistem langganan musik digital untuk menyusun ‘tangga lagu terbaik’ versinya.

Seperti yang kita ketahui, industri musik telah melalui dua guncangan besar dalam 15 tahun belakangan ini. Yang pertama terjadi saat iPod, bersama iTunes Music Store, seutuhnya mengubah cara kita mendengar dan membeli musik. Pecinta musik sebelum itu mendengarkan musik melalui CD dan kaset, lalu perlahan beralih ke sistem digital.

Pergeseran kedua adalah transisi dari membeli musik ke ‘musik langganan’. Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan layanan streaming musik seperti Spotify dan Apple Music melejit dengan dahsyat. Saat ini, Spotify berhasil mengumpulkan 60 juta pelanggan berbayar dan lebih dari 140 juta secara keseluruhan. Apple Music, andalan dari Apple juga terus berkembang. Dengan kekuatan sejarahnya sebagai ‘pengubah dunia musik’, Apple berhasil meraih 30 juta pelanggan hingga saat ini. Dan tentu saja masih banyak lagi layanan streaming musik lain seperti Google, Tidal, dan lainnya.

Dalam upayanya untuk mencerminkan lanskap musik yang telah berubah ini, Billboard minggu ini baru saja mengumumkan bahwa mereka akan mulai ‘memperhitungkan’ musik streaming dari sumber berbayar untuk mentabulasikan peringkat bagi Billboard Hot 100 dan Billboard 200. Jika kamu tidak familiar dengan dua chart tersebut, ini adalah chart yang sudah sejak dulu dipercaya sebagai peringkat musik yang memiliki prestise tersendiri. Jika kamu adalah musisi, maka masuk ke dua chart ini merupakan prestasi!

Berikut ini pernyataan resmi dari Billboard:

Dimulai di 2018, pemutaran yang terjadi di layanan musik langganan berbayar (seperti Amazon Music dan Apple Music) atau langganan berbayar yang terkait platform didukung iklan (seperti Soundcloud dan Spotify) akan diperhitungkan lebih baik pada kalkulasi chart musik dibandingkan dengan yang diputar pada layanan yang didukung iklan murni (misalnya YouTube) atau layanan gratisan.

Tahun 2018 nanti, Billboard akan menggunakan beberapa komponen perhitungan untuk pemutaran streaming bagi Hot 100, yang mana memperhitungkan streaming berlangganan, streaming yang didukung iklan, dan streaming terprogram. Data penjualan lagu digital juga akan dimasukkan sebagai metrik dari metodologi Hot 100.

Dengan metodologi baru ini, maka jika kamu banyak mendengarkan lagu tertentu dari platform musik berbayar milikmu, maka besar peluang bagi musisi favoritmu untuk mencapai tangga lagu yang lebih tinggi dan meningkatkan popularitasnya!

 

Sumber: BGR

Post navigation