Aplikasi SMS bawaan Apple, iMessages, tampaknya tidak akan masuk pada undang-undang pasar digital (DMA) di Eropa. Pernyataan ini berdasarkan keputusan investigasi yang diumumkan hari ini.
Dilansir dari Bloomberg, alasan lepasnya iMessage dari peraturan ini dikarenakan kurangnya jumlah pengguna sehingga tidak memenuhi syarat sebagai layanan dominan. Karena untuk masuk sebagai syarat layanan yang dominan, dibutuhkan sekitar 45 juta basis pengguna tiap bulannya.
Ini artinya, Apple tidak perlu mewajibkan aplikasi iMessage untuk bekerja di platform lain.
Meskipun menjadi aplikasi yang populer di Amerika Serikat, iMessages tampaknya tidak memiliki banyak basis pengguna di wilayah Eropa, dimana WhatsApp sangat mendominan benua biru tersebut.
Disamping iMessage milik Apple, layanan mesin pencarian Bing dan Microsoft Edge milik Microsoft juga dikabarkan lolos dari peraturan ini karena alasan yang sama.