Sekali Lagi, Apple Siap Ubah Industri Komputer Dunia

Ternyata macOS Big Sur Adalah Versi macOS 11

Apple memang terkenal sebagai perusahaan yang sering melakukan inovasi. Steve Jobs memang dikenal sebagai orang yang punya pemikiran cemerlang mengenai masa depan suatu produk.

Tak heran jika beragam teknologi keren berhasil ditelurkan oleh Apple. Sebut saja iMac dan iPod yang merupakan dua produk unggulan Apple sebelum era iPhone dimulai di tahun 2007.

Apple merilis iMac generasi pertama dan berhasil mengubah pandangan orang-orang bahwa komputer tidak seharusnya ribet, monoton, dan membosankan. Sebuah komputer bisa dibuat simpel, warna-warni, dan menyenangkan.

iPod juga mengubah industri musik digital dengan menghadirkan pemutar musik yang kecil dan bisa menampung ribuan lagi. Dikombinasikan dengan iTunes, dunia musik digital saat itu melihat peluang dan kesempatan baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Dengan iPhone, Apple berhasil mendefinisikan ulang arti dari sebuah telepon cerdas atau smartphone. Smartphone haruslah canggih, punya banyak fitur, namun tetap harus mudah digunakan oleh pengguna.

Kehadiran iPad juga membuat industri tablet kembali bergairah. Komputer tablet memang sempat muncul sebelum iPad namun tak pernah benar-benar populer saat itu.

Inovasi Apple di komputer juga masih berlanjut setelah iMac di akhir tahun 1990-an. Ada berbagai software keren yang mendukung strategi Digital Hub (iMovie, iPhoto, iTunes, iDVD, GarageBand), lalu tren laptop tipis berkat MacBook Air, hingga inovasi Touch Bar.

Kini Apple diprediksi akan segera mengubah industri PC di dunia sekali lagi. Perubahan apa yang akan dibawa Apple ke industri komputer dunia kali ini? Perubahan yang dimaksud adalah dimulainya tren transisi dari prosesor berbasis x86 ke chip berbasis ARM. 

Di tahun 2016, Microsoft sudah pernah mencoba membuat Windows for ARM dan beberapa produsen sudah membuat komputer / laptop Windows for ARM d tahun 2017. Hasilnya ternyata tak sesuai dengan yang diharapkan.

Ada banyak sekali masalah yang muncul. Misalnya saja performa yang tidak begitu bagus, tidak semua software dan program x86 bisa berjalan dengan baik, dan lain sebagainya.

Lagipula, chip berbasis ARM saat itu masih dianggap sebagai chip untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Chip ini dianggap kurang cocok untuk perangkat yang butuh performa tinggi seperti komputer desktop dan laptop. 

Namun semua berubah ketika Apple merilis Mac dengan chip Apple M1 berbasis ARM. Performa komputer Mac dengan M1 ternyata jauh melebihi ekspektasi banyak orang.

Bagaimana tidak, skor benchmarknya saja langsung jauh meninggalkan skor benchmark Mac dengan prosesor Intel. Termasuk juga mengalahkan Intel Core i9 dan Intel Xeon di iMac, iMac Pro dan Mac Pro.

Mac dengan Apple M1 Raih Skor Tertinggi Geekbench

Bahkan performa M1 ketika menjalankan software berbasis x86 juga terbilang sangat bagus. Dalam beberapa kasus, performanya dalam menjalankan software x86 lebih kencang ketimbang ketika dijalankan di Mac dengan prosesor Intel.

Dengan performa yang sangat tinggi tersebut ternyata M1 tetap hemat energi. Bahkan MacBook Pro dengan prosesor Intel yang hanya bisa bertahan 10 jam penggunaan, kini menjadi 20 jam berkat beralih ke chip M1. Ketahanan baterai MacBook Air juga naik, dari 12 jam menjadi 18 jam.

Melihat kesuksesan Apple ini setidaknya membuat para produsen komputer menjadi sadar, bahwa chip berbasis ARM tetap bisa diimplementasikan di komputer desktop dan laptop. Hanya saja, bagaimana cara mengoptimalkan dan memaksimalkannya itu adalah cerita lain.

Apple bisa dibilang bisa melakukannya dengan “mudah” karena mereka merancang hardware dan software mereka sendiri. Apple bisa berinovasi jauh lebih dalam lagi dari kebanyakan produsen komputer dan laptop dunia.

Sedangkan para produsen komputer tak bisa berbuat banyak tanpa adanya dukungan dari Microsoft selaku pengembang Windows on ARM dan juga dengan perancang chip berbasis ARM pihak ketiga seperti Qualcomm.

Jika berhasil, maka berbagai manfaat dari chip berbasis ARM seperti performa yang bagus, efisiensi baterai yang lebih baik, instant-and-always-on, dan lain sebagainya akan semakin bisa didapatkan. 

Prosesor berbasis x86 seperti keluaran Intel bisa jadi akan semakin ditinggalkan, dan chip berbasis ARM akan menjadi tren baru berkat Apple yang sukses dengan transisi dari prosesor Intel ke Apple silicon berbasis ARM. Intel juga harus berbenah. 

Jika terus mengandalkan penjualan prosesor berbasis x86 maka sumber pendapatan Intel bisa semakin berkurang dan tak menutup kemungkinan, tinggal menunggu waktu sampai Intel akhirnya tumbang, khususnya di pasar konsumen umum.

Bagaimana menurutmu? Akankah Apple kembali mengubah industri PC dunia?

Aji

Hampir Fanboy | Follow @MacPoin_ID di Twitter yah :* | Masih Single #kode

Post navigation