Pada tahun 1980-an, Steve Jobs berjuang untuk memasarkan komputer pada masyarakat umum. Salah satu strateginya adalah membuat sistem operasi yang intuitif dan mudah dimengerti. Pada era komputer dengan tampilan antar muka grafis inilah, skeumorphism mulai dikenal pada sistem antarmuka. Sebenarnya penerapan skeumorphism cukup luas, namun mari kita bahas di seputaran teknologi saja.
Awal Mula
Skeumorphism adalah bahasa desain yang sudah ada dari tahun 1890. Di era komputer, skeumorphism berperan untuk menampilkan objek nyata (3D) dalam antarmuka dua dimensi. Tujuan dari skeumorphism adalah agar pengguna mengerti apa maksud dan tujuan obyek tersebut.
Misal, di awal masa Steve Jobs memperkenalkan antar muka grafis, mereka membuat ikon tempat sampah seperti tempat sampah yang biasa kita lihat di kehidupan nyata. Secara tidak langsung pengguna akan segera mengerti kalau ikon tersebut berguna untuk menampung file yang akan dibuang. Contoh lain adalah ikon save yang bergambar disket. Semua pengguna komputer di masa itu tahu kalau disket berguna untuk menyimpan file. Jadi dengan mengubah ikon safe menjadi gambar disket, orang segera mengerti maksud ikon tersebut.
Masa Kejayaan
Era kejayaan Skeumorphism terhitung cukup panjang, sekitar 30 tahun lamanya. Skeumorphism sangat membantu orang-orang yang pertama kali menggunakan komputer atau handphone. Apalagi sejak layar warna sudah menjamur, ikon atau obyek skeumorphism semakin terlihat mirip dengan obyek nyata.
iPhone sendiri segera populer karena pengoperasiannya dengan jari digabungkan dengan tampilan berbasis skeumorphism. Masyarakat jadi melihat smartphone sebagai benda yang serba guna dan mudah digunakan, bukan untuk kepentingan bisnis saja.
Masa Jatuhnya Skeumorphism
Pada tahun 2011, gadget atau perangkat digital sudah mulai menjamur di masyarakat. Banyak orang sudah mengerti cara mengoperasikan sebuah smartphone atau komputer. Bahasa desain juga semakin berkembang. Microsoft mulai meninggalkan Skeumorphism dan mengenalkan desain yang flat melalui Windows 8. Meskipun tidak diterima dengan baik, tak bisa dipungkiri Windows 8 mengawali bahasa desain yang baru di dunia teknologi.
Pada tahun 2013, Apple mengadopsi desain flat untuk pertama kalinya yang diterapkan pada iOS 7, kemudian diikuti oleh OS X Yosemite yang diperkenalkan tahun 2014. Tampilan yang warna warni, simpel namun variatif diterima dengan baik oleh masyarakat. Selain itu, inkonsistensi pada Skeumorphism membuat banyak orang jadi tidak suka tampilan tersebut dan memilih flat design yang lebih mudah membaur antara ikon, tampilan, bahkan dengan aplikasi-aplikasi pihak ketiga. Sejak itulah, para desainer dan developer memilih desain flat yang universal dan simpel sebagai bahasa desain utamanya.
Akankah Skeumorphism kembali?
Jika dibilang Skeumorphism mati, maka itu salah. Sejatinya masih banyak beberapa hal yang lebih cocok dengan skeumorphism, contohnya adalah smartwatch.
Dari milyaran smartwatch di dunia, mereka menawarkan tampilan layaknya jam klasik pada umumnya. Dari milyaran pengguna tersebut, sebagian besar memilih memakai tampilan jam klasik sebagai tampilan utamanya. Karena fitur utama smartwatch masih sebagai penunjuk waktu yang harus mudah dimengerti, meskipun dilihat sekilas saja.
Selain itu, era VR dan AR yang membawa manusia ke dunia virtual, memerlukan berbagai hal, benda, dan fitur yang memiliki bentuk seperti objek nyata. Daripadah hanya memakai desain flat, akan lebih masuk akal jika desainer dan developer menggabungkan flat dan skeumorphism.
Akhir kata
Segala hal itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah, tak terkecuali bahasa desain. Siapa tahu skeumorphism yang saat ini tidak disukai akan kembali disukai di masa depan. Terutama saat mengenalkan sebuah hal baru ke masyarakat. Karena tujuan desain Skeumorphism di dunia teknologi adalah membuat benda seolah objek nyata agar lebih mudah dipahami.
