Sistem operasi Android dan iOS sering kali disebut-sebut sebagai penguasa pangsa pasar mobile. Tidak heran, gabungan dari keduanya menghasilkan lebih dari 90% penguasaan pangsa pasar. Namun, Android jauh lebih unggul dengan lebih dari 70% pangsa pasar, sedangkan iOS kurang dari 20%. Tetapi mengapa iOS lebih disukai developer?
Tulisan kali ini bukan untuk membandingkan Android dan iOS dari sudut pandang pengguna, namun membandingkan dari sudut pandang developer. Mengapa developer lebih suka dengan iOS ketimbang platform lain. Tentu kita masih ingat kan, setelah Instagram merilis aplikasi di iOS, berapa tahun jaraknya hingga merilis aplikasi ke Android. Apakah Instagram kesulitan membuat aplikasinya? Sebenarnya tidak juga, karena untuk membuat aplikasi, pasti developer punya banyak pertimbangan, muali dari popularitas aplikasi hingga prospek keuntungannya.
Minim fragmentasi
Sebagai seseorang yang baru atau pernah membuat aplikasi iOS, yang ada di pikiran awal mereka hanya ada 3 pilihan. Membuat aplikasi iPhone, iPad, atau Universal (bisa langsung di iPhone dan iPad)? Penyesuaian tersebut juga jauh lebih mudah karena perbedaan hardware antar perangkat sejenis tidak terlalu besar. Misal iPhone hanya ada pilihan layar 3.5 in , 4 in, 4.7 in, atau 5.5 in. iPad juga sama, hanya ada spesifikasi iPad Mini, iPad Air, dan iPad Pro.
Berbeda dengan Android, yang tiap produsen bisa membuat perangkat yang jauh berbeda satu sama lainnya. Hal ini tentu merepotkan developer yang harus melakukan test di banyak perangkat.
Dukungan Apple
Dukungan dari Apple terhadap developer juga sangat bagus. Apple merilis IDE, Tools, Dokumentasi, dan pandual lainnya dengan sangat jelas dan lengkap. Tidak mudah untuk bisa masuk ke App Store. Banyak sekali kaidah dan aturan yang harus dipatuhi. Merepotkan memang, namun Apple memberikan semua dukungannya untuk developer. Imbasnya, aplikasi punya kualitas yang lebih baik dari platform lainnya.
Tool yang mudah
Tool apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi iOS? Semua sudah ada di Mac App Store. Ada Xcode, SDK, hingga tool tambahan lainnya. Semua tingga download dan pasang, setelah itu sudah langsung siap pakai.
Berbeda sekali dengan Android. Dulu, Google hanya membuat SDK nya saja, sedangkan Tool IDE harus menggunakan IDE dari pihak ketiga seperti Eclipse. Ketika para developer Android mulai terbiasa dengan Eclipse, Google malah merilis Android Studio, IDE buatan Google. Para developer pun banyak yang masih bertahan dengan Eclipse, namun Android Studio mendapatkan dukungan penuh dari Google sehingga mau tidak mau, developer harus belajar lagi.
Keamanan tinggi
iOS adalah sistem operasi yang close source. Apple sangat menjaga agar selain kualitas kinerja yang harus tinggi, iOS juga harus memiliki kualitas keamanan yang tinggi pula. Dengan keamanan yang sangat terjamin, maka kejahatan seperti virus akan sangat jarang sekali ditemui, atau bahkan tidak akan ditemu sama sekali. Pembajakan aplikasi juga akan sangat sulit dilakukan di iOS.
Berbeda sekali dengan Android yang open source, yang bisa dipakai oleh banyak orang. Android juga bisa dioprek sesuka hati. Meskipun terlihat seperti sebuah kelebihan, namun ada masalah lain yang muncul. Keamanannya terlihat sangat rentan. Dengan demikian, sistem operasi akan mudah diserang program jahat. Dengan demikian, para developer akan memilih platform yang lebih aman untuk dimasuki oleh aplikasi buatan mereka.
Beda kasta
Bukan suatu rahasia lagi, bahwa iOS didominasi oleh orang-orang yang “ber-uang”. Membeli iPhone dan iPad bukanlah sebuah masalah, jadi kemungkinan besar bila para pengguna menginginkan aplikasi tertentu, mereka tidak akan keberatan untuk mengeluarkan uang mereka.
Bila banyak orang yang membeli aplikasi mereka, semakin besar pendapatan developer. Developer juga akan berfikir beberapa kali untuk merilis aplikasi ke platform yang rentan keamanannya dan rawan pembajakan. Jika kamu jadi developer, pasti kamu ingin aplikasimu menghasilkan uang untuk kamu kan?
Yah, mungkin itu adalah sedikit alasan mengapa para developer banyak yang lebih memprioritaskan iOS ketimbang platform lain. Bagaimana dengan kamu para developer atau seandainya kamu seorang developer?